Display Thumbnail
Rabu,18 Januari 2017 adalah hari terakhir bagi kami
mahasiswa Desain Grafis 5A Polimedia dalam menempuh proses perkuliahan yang
sebenarnya. Meski seharusnya sudah selesai dari hari terakhir UAS Kamis lalu.
Pada hari itu, hari Rabu, kami harus menyiapkan display personal branding kami
sendiri yang mana menjadi syarat penilaian akhir mata kuliah Merencana 5. Semua
heboh, bahkan persiapan bisa dibilang dari November/ Desember lalu. Saya
pribadi baru benar-benar sibuk dari hari terahir UAS yang mana langsung
menyiapkan segala jenis cetakan untuk dipajang.
Pada perkuliahan semester 5 ini saya memilih untuk
pulang-pergi naik kereta ataupun berkendara motor. Alasannya sederhana, ingin
merasakan hal baru yang belum pernah saya rasakan betul: berdesak-desakkan di dalam
kereta. Namun harus saya akui bahwa rencana saya untuk pulang-pergi di semester
5 ini tidak berjalan sepenuhnya. Ketatnya jadwal perkuliahan di semester 5
memaksa saya untuk merepotkan bererapa teman untuk saya tumpangi kos-kosannya.
(Kole, Habibie)
Saya sudah lupa kapan terakhir kali saya menulis postingan
blog seperti ini, mungkin kira-kira dua tahun yang lalu. Saat saya pertama kali
merasakan masuk dan terjun di dunia perkuliahan.
Sepertinya ini baru akan dimulai. Mengenai apa yang sedari
kemarin beberapa dari kami rasakan. Alasan yang membuat saya sedikit terdiam
dan tercengang, yang mungkin orang lain tidak akan melihatnya karena saya
sendiri pun agak sulit dalam mendefinisikannya apa lagi merefleksikannya.
Ada sejenak keheningan saat saya selesai menata meja yang
saya display. Meskipun masih harus menyeduh kopi untuk ditaruh di meja sebagai
pelengkap. Saya mundur sedikit dari meja saya. Saya perhatikan dengan pelan
saksama. Mulai menyapu dari sisi kiri atas:
Amplop DL Size hingga kanan bawah, T Shirt berlabel kertas Samson yang dililit
tali serabut yang saya beli di Toko Buku. Saya seperti terdiam dan tak tahu apa
yang saya rasakan. Apakah dikarenakan dosen saya yang datang terlambat sehingga
euphoria displaynya mulai hilang, ataukah dikarenakan saya yang belum solat
dzuhur hingga jam 2 siang? Atau mungkin rasa was-was mengenai nilai berapakah
yang akan saya dapatkan di display terakhir ini. Entahlah.
Display selalu menjadi sesuatu yang sakral bagi kami,
mahasiswa desain grafis. Saya sendiri selalu punya cara untuk melampiaskan
lelahnya display tersebut. Saya menyebut ini “selebrasi”. Atau defininya adalah
menghadiahi diri sendiri atas apa yang sudah saya lakukan dan saya capai. Tidak
perlu yang muluk-muluk. Seperti menuruti ngidam yang sedang dirasakan, atau
membeli sesuatu yang menyenangkan hati. Bahkan pernah saya menurunkan level
selebrasi saya. Saya tidak jadi membeli apa yang saya inginkan dikarenakan sisa
uang saya tidak banyak dikarenakan benar-benar baru selesai cetak-mencetak. Dan
di display kemarin pun saya tidak jadi merayakan selebrasi saya yang sudah
direncanakan sejak lama.
“Pokoknya kelar display kita challenge makan sadas ya!”
“Gausah pake nasi ya!”
“Ntar gue bawa bearbrand deh!’
Namun semua itu dibatalkan karena saya dan teman saya ini
sudah terlanjur lapar berat dan akhirnya memutuskan untuk makan di kantin
kampus. (Saya tetap menganggap itu sebagai selebrasi)
Saya adalah orang yang tidak begitu peka terhadap apa yang
sedang saya rasakan sendiri. Seperti kemarin contohnya, hal yang seharusnya
membuat saya terdiam tapi tertutupi dengan tawa dan candaan yang terlontar pada
sore itu. Selain karena saya yang mudah dialihkan perhatiannya, tetapi juga
saya memang pasti lebih memilih tertawa dan bercanda jika ada dalam situasi
tersebut.
Banyak hal yang tak sepenuhnya bisa kita kuasai. Salah
satunya adalah waktu.
Waktu benar-benar tidak berasa semasa kuliah ini. Tidak
seperti masa SMA, dunia kuliah ini seperti terasa dua kali lipat lebih cepat
dari masa sekolah. Dari awal tugas membuat Poster sejarah desain, membuat
paperwrap, mebuat graphic standard manual untuk pertama kalinya, hingga
display-display besar ini yang bukan hanya mengorbankan uang, tetapi juga
stamina, dedikasi, bahkan darah! (kena cutter) hehehe.
Saya menyadari betapa annoyingnya saya diawal masa
perkuliahan. Saya sempat merasa sedikit depresi karena merasa seperti tidak
punya teman. Dan saat itu bagi saya yang benar-benar teman saya adalah
teman-teman geng SMA saya dulu. Tentunya hidup tidak bisa terus seperti ini.
Saya menyadari saya harus berubah dan menyesuaikan diri. Orang-orang yang dulu
benar-benar mem-blacklist saya dari hidupnya pun lama kelamaan baik pada saya.
Saya merasa diri saya mulai berubah. Saya mulai tau bagaimana saya harus
memposisikan diri saya di situasi tertentu.
Terimakasih wahai kaliaaan!!
.
Terutama dan paling utama: Adhimyr/Bundah/Mas Bram
terimakasih karena selalu bersikap jutek pada saya di awal masa perkuliahan
hingga akhirnya saya sadari patokan perubahan diri saya adalah dari sikapnya.
Juga terimkasih karena selalu jahat dalam mengomentari desain dan pekerjaan
saya, karenanya saya jadi belajar dan bertumbuh. (buat lu satu paragraph
sendiri bun!)
Makasih buat Habibie, temen kemana-mana, yang kosannya
menjadi tempat saya bernaung. Temen selebrasi bareng. Thanks bi!
Buat Bella, makasih bel udah jadi temen cerita saya, yang
akhirnya saya merasa punya temen deket buat dimintain pendapatnya. Orang yang
selalu ngingetin saya buat selalu minta maaf, dan bikin saya berkaca disaat
saya merasa benar. Orang yang selalu gue mibtain advicenya about things that should I do. Makasih banget bel!!
Buat Caca, yang juga orang kedua setelah Bella sebagai temen
cerita. Makasih udah bantuin gue bikin materi stand up ca! Makasih udah datang
ke Tambun buat nonton show saya dan beneran bikin Desy jadi dateng. Makasih yaa
Cacaa..!
Buat Apih. Jokes tandem. Buat lu yang selalu nyeletukin
semua omongan gue meskipun kadang kita ga seberapa tapi cukup buat bikin kita
terhibur sendiri. Orang yang selalu ngingetin gue buat segera make a move to
her. Thanks men!
Buat Andi ama Akira yang udah jadi penyemangat untuk selalu
menyelesaikan tugas apapun itu. Oiya Ndi, semua omongan gue ke lu gak ada yang
serius yaa! Gue emang suka geli sendiri aja sok-sok an ngejelekin orang padahal sendirinya mah
apalah. Di titik itu Ndi, yang bikin gue selalu ketawa ngakak. Akira, sekali
lagi sorry yaa…Semoga your lappy kuat sampai you bosen dan bisa beli laptop
sendiri. aamiin
Buat Aldo, Arie, Cahyo, Stanley, and The Kosan Pirates
Crew!! Sukses men!
Buat Degi yang akhirnya bikin gue buat bisa bikin set stand
up yang full lucu. Thanks deg!
Buat Arel, Citra, Umi, Damskoy, Desy, Udin, Ismi, Jijah,
Nisah, Meiza, Rohman, dan ex DG 5A
hehehe..
Buat semua teman-teman DG 5A, entah kalian bakal baca ini
atau engga. Sukses buat kalian semua. Terimakasih untuk pernah ada dalam hidup
saya.
Hormat Saya
Vhiqhy Dulamayo
Komentar
Posting Komentar